DOAKUUNTUK AYAH. Karya : Eneng Fitri Handayani. Rintiknya hujan Malam, mengantarkan kerinduan yang erat. berkumpul dengan kami, Malam ini tidak akn menjadi sunyi. Andai.. kau masih ada disampingku, bersamaku, berkumpul dengan kami. Ku peluk erat , Ku cium pipi mu yang keriput, Ku pandang wajahmu yang ceria. PUISI. Beranda; Kembali lagi dengan kata kata cinta dan cerita puisi tentang cinta dalam kumpulan puisi cinta dalam doa yang tentunya berisi quotes cinta dalam doa dalam bentuk puisi tentang kata cinta dalam doa adalah serangkaian cerita puisi cinta yang didalam terdapat kata kiasan doa dirangkai dengan berbagai macam kata puisi, semisal kata puisi doaku untukmu, puisi cinta dalam doa islami atau pun syair doa malam, dan lain lainDan berikut ini adalah daftar judul puisi tentang cinta dalam dalam doa dalam kumpulan puisi cinta yang diterbitkan blog puisi dan kata bijak, diantaranyaDaftar puisiPuisi menjagamu dengan doaPuisi kusebut namamu dalam doaPuisi aku yang terdiam dalam do'aPuisi cinta dalam doaPuisi satu cintakuPuisi kau tetap satuSekitar enam judul contoh puisi cinta dalam doa bisa dijadikan referensi untuk menulis kata kata cintai dia dalam doa atau puisi cinta dalam doa IslamiKumpulan Puisi Tentang Cinta Dalam DoaBagaimana cerita untukmu yang namanya kusebut diam diam dalam doa dan kata kata cinta dalam doa dalam bentuk puisi cinta islami yang dipublikasikan blog berkas lebih jelasnya tentang kata kata cinta dalam bentuk doa dirangkai dengan quotes cinta dalam doa disimak saja kata puitis cinta dalam deretan bait kumpulan puisi cinta dalam doa dibawah ini. MENJAGAMU DENGAN DOABy ShAA FiaTernikmat rindu di palung kalbuDi gelisah atma tiada bertaluTerbungkam lisan kekata bekuHanya terdiam di tepian rasa nan syahduTersimpan utuhnya rasa di sanubariJanji terpatri di relung hatiAkan tetap menjaga cinta nan suciAnugerah Illahi RabbiAku tahu tak sepantasnya aku merinduKarena mungkin rasamu bukan lagi untukkuDan aku hanyalah dunguYang selalu percaya tulus cintamuKupasrahkan segala rasa dihatiDi sepertiga malam di hening sunyiPadaNya pemilik rasa sejatiYang berkuasa membolak-balikan hatiKasih, masih namamu dalam setiap pintaTersampaikan tulus di selembar doaBerharap Tuhan selalu menjagaDirimu yang jauh di sanaTak perlu lagi kau tahuSeberapa besar rasakuTak harus kau pahamiSetulus apa kasih kuberiBiar semua tersimpan dalam diamkuSetia bersama doa kumampu menjagamuKUSEBUT NAMAMU DALAM DOABY SENJA TIMUR YANG TERLUKA HATISalahkah jika aku mengagumimuBerdosakah bila aku miliki rinduUntukmu yang disanaYang perlahan mengusik hatiku dengan nada-nada indahNamamu selalu bergemaMenjadi kidung terindah dalam jiwaMembuat debar yang buatku tak berdayaUntuk ingkari sebuah rasa yang mulai menjelmaDuhai kau pemilik hatiIjinkan lah aku tuk sekedar milikiResah yang kini mulai tak kumengertiAtas hadirmu yang kini mengisi hari-hariKumohon jangan resahHanya karena aku yang mengagumimu duhai sang indahKarena hanya lewat doa namamu selalu kupintaMembisikkan rinduku pada yang maha cintaSungguh engkau yang kini kupujaJangan hiraukan aku yang sedang jatuh dalam cintaKarena aku tetap akan menjagaFitrah cinta ini agar tak ternoda......JAKARTA MERAK,05/11/2019Puisi Aku yang Terdiam Dalam DoaOleh Fanya Dicky TriyaniKetika laraku berkecamuk dalan jiwaKetika ragaku terasa sakit oleh cubitanKetika nafasku tersengal oleh prosa cintaAku kembalikan padamu Ya RabbMenjadi pilihan hatiku dikala semua remang-remangMenjadi pilihan hatiku dikala semua tampak gersangMenjadi tumpuanku dikala hatiku senangMenjadi kerinduanku akan nikmat dalam kesendirianKu senyapkan hati dengan doa di sepertiga malamKu baca ayat-ayatmu dengan kedamaianKutumpahkan semua kebahagianku dengan membaca ISIGFARKarena nikmat itulah yang kini kurasakanSenyumku terus mengembangDengan damai dan kedamaian jiwaTanpa perlu ada yang tersakiti dengan keikhlasanKarena Cintaku Lebih Murni denganMu Ya Robbi......Tenangku mewakili hari-harikuTiada putus asa dalam kamus hidupkuJika dia memang terbaik untukku dia akan datang menghampirikuDan semua ketentuanNya lebih indah dari yang ku rencanakanPuisi Cinta Dalam DoaOleh Bangsawan desaYa Allah...ya robbiDzat yang menggenggam hati semua makhlukDan membolak-balikannyaTanpa pandang perasaan senang menjadi sedihDari perasaan tenang menjadi resahDari perasaan cinta menjadi benciDan hanyalah sebutir debu hitam ditengah lautan dosaYang Engkau ciptakan dari setetes air nan hinaYang takan hidup, tanpa sifat pengasih-MuDan takan beriman, tanpa wali dan ampunan dan limpahan Kasih-Mu...yaa Melalui tawassul kepada para wali dan Rosul-MuAnugrahilah hamba seorang kekasihYang memeluk hati hamba karena cintanya kepada hamba, manakala hamba sedihMemenangkan hamba, manakala hamba resahMengingatkan hamba, manakala hamba lupaCintanya kepada hamba, karena cintanya kepada perlindungan dan limpahan kasih-Mu...ya RobbiLindungilah hamba dari pada cinta yang salahYang akan menyakiti dan membutakan hati kamiDan mempermalukan orang tua Robbal SATU CINTAKUKarya SuryatiEngkau awan yang selalu berikan warna harikuYang memancarkan aura cinta di jiwakuKau yang ajarkanku arti cintaDan satu cintaku yaitu kamuNetramu sebening embun pagiPancarkan rasa kedalam kalbukuDan ku tenggelam di telaga asmaramuTakkan pernah mati meniti cinta suci untukmuTentang hidup dan juga cintaAku ingin selalu kau adaTerlukis anggun bait irama hatiKan selalu indah berlabuh dalam mimpiHarapan demi harapan bergelayut manjaMemeluk rasa dalam canda tawaSejatinya selalu ku sematkan dalam DoaCinta kita kan abadi selamanyaPuisi Kau Tetap SatuKarya Maria UlfaCinta ini aku persembahkan untukmuSebagai bingkisan manis sepanjang hidupKetulusan dan kesetian akan selalu aku sematkanBagai hembusan nafas tanpa adanya batasHingga nanti waktu yang ajukan kandasTerima kasih atas waktu yang kau berikanMenjagaku dalam naungan ketentramanKita memang tak bisa kekalKarena kekekalan hanya pada-NyaNamun, kita akan selalu dikenangDengan tinta bertuliskan pengorbananDerap langkah ini akan melangkah majuTanpa melihat kesedihan masa laluPerjalanan cintaku telah sampai tujuBersamamuDan selaluKarena kaulah cinta sejatikuBaca juga Kumpulan Contoh Puisi Islami ,Tentang Kematian, Doa, Cahaya Hati dan Cinta Kepada AllahDemikianlah kumpulan puisi cinta dalam doa, baca juga puisi cinta dalam diam atau puisi cinta dalam perbedaan dihalaman lain blog puisi dan kata bijak, semoga puisi doa cinta diatas dapat menghibur dan menginspirasi.
Photoshopsofware yang terbilang semupurna untuk pengolahan gambar. Berbagai efek siap anda gunakan untuk mengolah sebuah gambar. Seperti judul di atas, kali ini saya akan berbagi bagaimana cara membuat sebuah foto terlihat fokus pada obyek. Seorang fotografer dapat dengan mudah membuat sebuah foto fokus dengan kamera profesionalnya.
Sapardi Djoko Damono Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakan keselamatanmu
Kadangkala kita ingin menyerah Karena ketidak mampuan kita terkadang kita ingin menangis, berteriak sekeras – kerasnya Tapi tak bisa kita hanya bisa terdiam dan selalu terdiam Dalam Doaku Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ngibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat pelahan dari nun di sana, yang bersijingkat di jalan kecil itu menyusup di celah-celah jendela dan pintu dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku Sapardi Djoko Damono Puisi karya Sapardi ini menggambarkan pergantian waktu dari terbitnya fajar subuh hingga senja hari magrib. Puisi ini menggambarkan seorang pemeluk agama Islam yang beribadah di subuh hari, siang hari, petang hari, dan senja hari. Kata yang digunakan untuk mewakili istilah beribadah adalah dalam doaku. Dan Sapardi memang benar-benar pintar dalam meilih kata-kata hingga puisi ini bersifat universal, bisa dibaca oleh siapa pun dengan latar agama selain Islam. Namun bagi pembaca yang beragama Islam tentu saja langsung akan tertuju dengan istilah sholat, yang juga adalah ritual berdoa kepada Allah dengan waktu yang telah ditentukan pelaksanaannya. Dalam agama Islam istilah beribadah itu adalah sholat sholat subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya’. Pada bait pertama adalah penggambaran suasana subuh. Dimana si aku khusyuk berdoa di tengah suasana subuh yang masih hening, sepi, dengan langit yang bersih, membentang luas, dan siap menerima sinar matahari pertama kali. Si aku begitu takjub akan kebesaran Sang Pencipta dan Yang Maha Memiliki langit di waktu subuh. Dalam bait kedua menggambarkan waktu siang hari, waktu dzuhur Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala,…. Si aku merasakan Sang Khalik begitu dekat dengannya, seakan-akan Ia menjelma pucuk-pucuk cemara yang selalu hijau. Angin yang mendesau memberikan kesejukan di tengah hari yang biasanya begitu panas, namun dengan adanya pucuk-pucuk cemara yang hijau seakan-akan semuanya menjadi segar dan sejuk. Pada bait berikutnya adalah gambaran suasana sore hari yang sedang gerimis. Angin yang mendesau di siang hari ternyata menandakan suasana yang hendak hujan. Si aku kembali berdoa di sore hari dan melihat ada seekor burung gereja yang hinggap di ranting pohon jambu. Burung gereja itu kehujanan di tengah gerimis dan tampak gelisah lalu hinggap di dahan mangga. Burung gereja diibaratkan hidayah dari Allah oleh si aku. Ia hinggap dimana pun ia mau, begitu juga dengan hidayah akan turun kepada manusia yang berusaha dan Allah menghendakinya. Kemudian pada bait terakhir adalah suasana di senja hari, waktu magrib, dan si aku kembali berdoa. Si aku merasa Sang Khalik begitu dekat dengannya dengan menjelma menjadi angin yang turun sangat perlahan, yang bersijingkat dan menyusup di celah-celah jendela dan pintu yang kemudian menyentuh dahi dan bulu mata serta rambut si aku. Kita membayangkan mungkin saja si aku sedang bersujud. Suasana yang hening dan damai membuat si kau dapat merasakan perjalanan angin menuju ke arahnya. Angin yang merupakan berkah dari Allah. Puisi Sapardi ini mengingatkan kita akan pentingnya waktu. Waktu yang tidak kita gunakan sebaik-baiknya untuk kegiatan yang berguna atau beribadah kepada-Nya akan menjadi sia-sia dan tidak menghasilkan apapun. Kita akan menjadi orang yang merugi. Masalah waktu memang sangat penting dalam agama Islam, waktu adalah pedang, jika kita tidak pandai menggunakannya maka waktu itu akan melukai kita. Dalam Islam waktu beribadah yang wajib sudah ditentukan yaitu sholat. Di luar itu umat Islam bisa menggunakannya untuk ibadah yang lain dan amalan sholeh lainnya. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat Al-Asr1-3. “Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” Yang dimaksud orang-orang beriman dalam agama Islam diantaranya adalah orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya, seperti yang termaktub dalam Q. S. Al-Mu’minun1-6. “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusyuk dalam sholatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, dan orang yang menuanikan zakat, dan orang yang memelihara kemaluaannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki , maka sesungguhnya mereka tidak tercela.” Begitu dalam makna puisi karya Sapardi, sebuah pencapaian seorang hamba yang tekun beribadah kepada Sang Khalik menemukan kedamaian dan kekhusyukan. Bila kita analisis unsur-unsur intrinsiknya satu persatu maka akan kita temukan permainan bunyi yang memakau pembaca. Coba perhatikan larik demi larik puisi tersebut, pasti terdapat permainan bunyi yang menarik. Dalam bait pertama misalnya dapat kita temukan paduan vokal a dan u. Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Paduan vokal a dan u ini menimbulkan suasana yang gembira namun tetap khusyuk. Begitu juga yang terdapat pada bait kedua, adanya paduan vokal a dan u Irama yang ada dalam puisi ini juga menarik karena adanya perulangan bunyi yang berturut-turut dan bervariasi, diantaranya sajak akhir, asonansi, dan aliterasi. Seperti yang disebutkan di atas bahwa puisi ini didominasi asonansi a dan u. Aliterasi yang ada dalam puisi ini tampak jelas pada bait kedua dan ketiga. Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Aliterasi /ng/ dan /n/ tampak jelas dalam bait puisi di atas. Dengan adanya aliterasi ini menimbulkan irama yang benar-benar membuat pembaca tidak bosan untuk terus melanjutkan membaca puisi ini. Sedangkan sajak yang paling banyak ada dalam puisi ini adalah sajak mutlak. Rima identik juga menghiasi puisi ini, yaitu antara bait pertama dan ketiga. Majas metafora banyak digunakan dalam puisi ini. Menjelma langit, menjelma pucuk-pucuk cemara, menjelma seekor burung gereja, dan menjelma angin. Majas personifikasi juga ada dalam puisi ini. …kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Dalam bait kedua, ketiga, dan keempat pun terdapat majas personifikasi. Pilihan kata yang digunakan oleh Sapardi adalah kata-kata yang sudah kita kenal. Sangat sederhana memang dalam pilihan kata yang dipakai tapi dengan diksi yang sederhana mampu menciptakan suasana yang bersahaja dan mampu membuat pembaca hanyut ke dalam puisi ini. Penggambaran waktu subuh yang damai dengan menggunakan kata langit yang semalaman yang tak memejamkan mata yang meluas bening….. Begitu juga dengan penggambaran waktu siang hari matahari yang mengambang tenang di atas kepala…. Gaya bahasa Sapardi banyak repetisi sehingga tampak memperjelas maksud yang ingin disampaikannya. Dalam satu bait banyak terulang kata-kata yang sama namun dengan hal tersebut mampu menggambarkan suatu keadaan kepada pembaca. Magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat pelahan dari nun di sana, yang bersijingkat di jalan kecil itu menyusup di celah-celah jendela dan pintu dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku Bentuk tipografi puisi yang dipakai oleh Sapardi pun turut menyumbang dukungan terhadap kesatuan puisi ini. Setiap penggambaran waktu yang berbeda, ditulis dalam bait baru sedangkan baris di bawahnya ditulis menjorok menggantung ke dalam seolah-olah memberi penekanan pada awal bait di baris pertama begitu istimewa. Pengimajian juga begitu kuat dalam puisi ini. Pembaca seakan-akan merasakan apa yang dirasakan oleh si aku dalam doanya. Citraan perasaanlah yang mendominasi dalam puisi ini dan hampir tiap bait terdapat citraan ini. Citraan perabaan terdapat pada bait keempat menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi dan bulu-bulu mataku. Citraan penglihatan tampak pada bait pertama, kedua, dan ketiga. Semua unsur-unsur intrinsik itu telah berhasil menghasilkan sebuah puisi yang bersahaja dalam pilihan katanya dan maknanya. Disarikan dari Tags Puisi, Sapardi Djoko Damono, SDD BikinHati Pasangan Luluh, Ini 10 Puisi Cinta Romantis Karya Sastrawan Mei 25, 2022 Posting Komentar Bikin Hati Pasangan Luluh, Ini 10 Puisi Cinta Romantis Karya Sastrawan Hanya doaku yang bergetar malam ini. dan tak pernah kau lihat siapa aku. tapi yakin aku ada dalam dirimu. 8. Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta - Aan Mansyur.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aku meminta padaMuagar aku terhindar dari cemas, kekhawatiran dan meminta padaMuuntuk terjauh dari kelemahandan sikap meminta padaMuagar terpelihara dari sikap pengecut, rendah diri, dan kikir. Aku meminta PadaMuagar terhindar dari lilitan hutangdan dominasi para pengganggu Lihat Puisi Selengkapnya

Kebetulansekali malam Jumat manis. Kubawa kembang seribu dan dupa wangi rindu. Akan kuasah mata celurit ini kembali. Hingga kilaunya mengerling malam dan siang lagi. Dan yang paling penting, ia tak hilang dari dalam diriku. Di sungai ini pula, Rama, tempatku mandi, menghanyutkan kotoran hati. Hingga seluruh diri wangi puisi. Bandungan, 2021

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam gelapnya malamsempat aku mengadahkan dua tanganmengharap kau dengar do'aku disaat sedang sepi tuhan kau maha segala dengan upaya yang luar biasaaku hanya hamba yang bisanya cuma memintatapi tak luput pula kulakukan usahatuhan setiap langkahku esok hari kau beri arahtuhansetiap ujung pandangan ku kau tuntun agar searah 1 2 3 Lihat Puisi Selengkapnya

Puisidi bawah ini memiliki makna mendalam berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Berikut kumpulan puisi kemerdekaan menyentuh hati, bisa jadi referensi di malam 17 Agustus

Deskripsi Dalam DoakuDalam doa subuhku ini kau menjelma langit yangsemalaman tak memejamkan mata, yang meluas beningsiap menerima cahaya pertama, yang melengkung heningkarena akan menerima suara-suaraKetika matahari mengambang diatas kepala,dalam doaku kau menjelma pucuk pucuk cemara yanghijau senantiasa, yang tak henti-hentinyamengajukan pertanyaan muskil kepada anginyang mendesau entah dari manaDalam doaku sore ini kau menjelma seekor burunggereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis,... Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰 Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan
Puisiini saya tuliskan untuk menggambarkan isi hati saya malam ini. Semoga kalian suka membaca puisi ini dan puisi lainnya yang saya buat. TERIMA KASIH . Diposting oleh Intan widyawati di 06.40 16 komentar: Doaku selalu menyertaimu. Nah,itulah puisi yang bisa kami share untuk kalian. Semoga kita menjadi anak yang dibanggakan oleh kedua
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. makan malam ku, ketam sepasang capit yang menghadang gigi gigiku untuk meraih tualang rasa. yang bersembunyi dalam malam, ketam kupilih ia menatapku hangat hangat. entah hendak mengutukiku atau justru mengucap, "selamat makan. jalanku sudah tak miring lagi, bukan?"aku mengangguk. entah bersetuju atau malah hendak lekas lekas melepas cangkang. lalu meraih balutan daging putih. ke dalam mulutku yang ramai doa makan. Toboali, 2 Juni 2022 Lihat Puisi Selengkapnya
goIQo.
  • 3597t43hik.pages.dev/393
  • 3597t43hik.pages.dev/6
  • 3597t43hik.pages.dev/10
  • 3597t43hik.pages.dev/275
  • 3597t43hik.pages.dev/185
  • 3597t43hik.pages.dev/363
  • 3597t43hik.pages.dev/49
  • 3597t43hik.pages.dev/294
  • 3597t43hik.pages.dev/378
  • puisi doaku malam ini